Tuesday, March 5, 2019

Sulthan Abdul Hamid II - Hutang dan Solawat kepada Nabi Muhammad SAW


Kisah seseorang yang mempunyai hutang banyak. Hutangnya banyak dan dia tidak bisa melunasinya. orang-orang memusuhinya.Orang-orang yang dihutangi menagih hutangnya.

Maka dia yang berhutang pergi ke salah satu pedagang. Dia ingin berhutang 500 dinar. Si pedagang bertanya, kapan kami melunasi hutang ini? pada waktu sekian. maka dia mengambil uang tersebut lalu melunasi hutang-hutangnya yang lain sampai tidak tersisa uangnya. Bertambah buruklah keadaannya kemudia dia kembali sampai tibalah waktunya waktu pelunasan hutang dia tidak mempunyai sesuatupun untuk melunasi hutangnya. Maka datanglah si pedagang berkata: ini sudah jatuh tempo dan dia berkata: Aku tidak memiliki apapun.

Si pedagang mengadu ke Hakim. Orang tersebut dibawah ke Hakim.
Hakim: Kenapa kamu tidak melunasi hutangmu?
Orang tersebut menjawab: Aku tidak mempunyai apa-apa.
Hakim memerintahkan untuk memenjarakannya sampai dia bisa melunasi hutangnya.
Orang itu berkata: Tunggulah sampai besok sampai aku pergi ke keluargaku untuk mengabari mereka dan menitipkan kepada mereka, kemudian setelah itu aku kembali padamu.



Hakim: Apa jaminanya kamu akan kembali padahal kamu sudah dihukum penjara?
Orang tersebut diam sejenak dan berkata: Jaminanku Rasulullah Saw. Beliau yang menjamin aku, apabila aku tidak kembali. Maka jadilah saksi untukku wahai Hakim bahwa aku bukan dari umat Muhammad Saw.

Karena sang Hakim mempunyai kebaikan dan dia mengetahui nilai jaminan orang tersebut. Maka ia melepaskannya untuk kembali besok.
Orang tersebut pergi menemui istrinya, ia berkata: aku dihukum penjaran oleh Hakim. Istri berkata: lalu bagaimana engkau bisa bebas? Ia menjawab: aku bebas berkat jaminan Rasulullah Saw. Istri berkata dan si istri telah diberi ilham oleh Allah Swt “kalau jaminan Rasulullah adalah jaminanmu” maka mari kita bershalawat kepada Rasulullah Saw.

Mereka duduk bersama sambil bershawalat kepada Rasulullah Saw. Maka kata Syaikh Husni, lihatlah, bagaimana kesusahan dilenyapkan, kesulitan terlepas. selagi bershalawat kepada Rasulullah Saw mereka tertidur, di dalam tidur, mereka bermimpi melihat Rasulullah Saw. Dekat wahai saudaraku, dekat sekali! bersihkan hati kita, hati kita menjadi kotor karena jarang berzikir, karena jarang bershalwat kepada Rasulullah Saw. Mereka melihat Rasulullah Saw dalam mimpi dan Nabi bersabda bahwa barangsiapa melihatku dalam mimpi maka ia telah benar-benar melihatku.

Rasulullah Saw berkata, “Wahai saudaraku, apabila pagi tiba pergilah ke Gubernur katakan kepadanya untuk melunasi hutangmu. Sampaikan salamku kepadanya. Katakan kepadanya Rasulullah Saw berkata: Lunasi hutangny kepada si pedagang, apabila dia tidak mempercayaimu maka katakanlah aku mempunyai dua bukti. orang tersebut bertaka: apa bukti tersebut yaa rasulullah? katakan kepadanya bahwa engkau wahai Gubernur bershalawat kepada Rasulullah Saw setiap malam seribu kali shalawat dan di malam terakhir ini engkau lupa menghitungnya, maka beri tahu dia bahwa dia telah sampai sempurna (1000X) maka terbangunlah orang tersebut dari tidurnya, kemudia ia pergi menuju Gubernur daerah tersebut.

Lalu orang tersebut berkata kepada Gubernur: Rasulullah Saw mengirimkan salam untukmu dan berkata: Lunasi hutangku. Gubernur berkata: “apa bukti kejujuranmu”. Orang tersebut berkata bahwa bukti kejujuranku engkau setiap malam seribu kali shalawat dan di malam terakhir ini engkau lupa menghitungnya, maka beri tahu dia bahwa dia telah sampai sempurna (1000X) maka Gubernur tersebut menangis dan memberikan orang tersebut 500 dinar dari Baitul Mal dan memberikan lagi 2500 dinar dari hartanya sendiri. Gubernur berkata: Pergilah ke Hakim.

Dia pergi ke Hakim lalu dia mendapati si Hakim ingin sekali bertemu dengannya. Hakim tersebut berkata: Kemarilah, dengan berkat engkau aku bermimpi melihat Rasululah Saw dan kemudian si Hakim menyiapkan 500 dinar dan berkata: Ambil uang ini untuk melunasi hutangmu karena aku bermimpi melihat Rasulullah Saw bersabda: Jika kamu melunasi hutang orang tersebut, maka kami akan selamatkamu di hari kiamat.

Kemudia tiba-tiba ada pintu yang mengetuk, ternyata si pemberu hutang (pedagang) yang datang dan langsung mencium orang tersebut dan berkata: Kemari, dengan berkatmu aku bermimpi melihat Rasulullah Saw dan Rasulullah bersabda: Jika kamu memaafkan orang tersebut, maka kami akan memaafkanmu di hari kiamat. dan ini 500 dinar untukmu. Orang yang dihutangi membawa 500 dinar . Dia kembali ke rumah membawa 4000 dinar dan hutangnya terlah terlunasi. Ini adalah salah satu keutamaan bershalawt kepada Rasulullah Saw bukan hanya untuk akhirat tetapi juga untuk diri kita ketika menghadapi setiap kesulitan, ketika ditimba musibah. Apabila telah menjadi kebiasaan masyarakat pasti akan terlepas dari segala kesulitan.

0 komentar:

Post a Comment